BAB II
PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM
RANGKAIAN MEMORI
Rangkaian memori merupakan rangkaian yang disusun secara
sekuensial, yaitu rangkaian yang hasil output tergantung dari input. Dalam
rangkaian memori kita harus menginputkan nilai terlebih dahulu agar nilai
tersebut dapat disimpan, jenis rangkaian sekuensial yang dipakai dalam
rangkaian memori adalah rangkaian flip flop.
Rangkaian flip flop dipakai karena rangkaian flip flop mempunyai
karakteristik yaitu rangkaian tersebut akan tetap berada pada keadaan
sebelumnya meskiput sinyal dari inputnya telah diputus.
B. RANGKAIAN
SEKUENSIAL
Rangkaian sekuensial merupakan rangkaian logika yang keadaan
outputnya tergantung pada keadaan input, sedangkan keadaan inputnya juga
bergantung pada keadaan output sebelumnya. Rangkaian sekuensial juga
didefinisikan sebagai rangkaian logika yang outputnya tergantung waktu, output
tidak bergantung pada nilai input saat itu, tetapi juga input sebelumnya.
Oleh karena itu rangkaian sekuensial dikatakan memiliki
karakteristik memori, Flip flop merupakan bagian dari rangkaian sekuensial yang
juga memiliki karakteristik memori. Ciri-ciri dari rangkaian sekuensial adalah
:
·
Outputnya tergantung bukan hanya pada input yang ada sekarang, namun
juga pada input yang telah lalu.
·
Memiliki fungsi pengingat, artinya rangkaian ini mampu melakukan
proses penyimpanan data sesuai dengan kombinasi masukan yang diberikan.
·
Memiliki dua output, yaitu satu untuk output dari data yang
disimpan dan satunya merupakan komplemen.
C. FLIP FLOP
Flip flop
merupakan suatu rangkaian logika dengan dua output yang saling berlawanan.
Dalam flip flop terdapat dua keadaan
yang mungkin terjadi, yaitu: Q = 0, Q’ = 1 dan Q = 1, Q’ = 0, Flip flop
memiliki satu input atau lebih yang digunakan untuk mengoperasikan flip flop
bolak balik. Sekali sebuah sinyal input mengoperasikan flip flop menuju suatu
keadaan tertentu, flip flop tersebut akan tetap berada pada keadaan itu
meskipun setelah sinyal inputnya terputus, hal ini merupakan karakteristik
memori dalam rangkaian flip flop.
1) NAND
Gate Latch
TABEL KEBENARAN
|
|||
SET
|
RESET
|
Q
|
Q’
|
1
|
1
|
Tidak Berubah
|
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
Tidak Tentu
|
Rangkaian dasar flip flop dapat
disusun dari dua buah NAND gate atau NOR gate. Apabila disusun dari NAND gate
maka diseut NAND gate latch, dua buah NAND gate disilangkan antara output NAND
gate 1 dihubungkan dengan salah satu input NAND gate 2, dan sebaliknya. Output
gate diberi nama Q dan Q’. Dalam kondisi normal kedua output tersebut saling
berlawanan, input tersebut diberi nama SET dan RESET.
·
SET = 1, RESET
= 1 : tidak mempengaruhi keadaan flip flop, flip flop tetap berada pada keadaan
sebelumnya.
·
SET = 0, RESET
= 1 : menghasilkan Q = 1 tanpa memperdulikan keadaan output flip flop
sebelumnya, hal ini disebut mengeset flip flop pada keadaan 1 atau keadaan
tinggi.
·
SET = 1,
RESET = 0 : menghasilkan Q = 0 tanpa
memperdulikan keadaan output flip flop sebelumnya, hal ini disebut mereset flip
flop pada keadaan 0 atau keadaan rendah.
·
SET = 0, RESET
= 0 : keadaan tidak menentu dan seharusnya tidak digunakan.
2) NOR
Gate Latch
Dua buah NOR gate yang saling disilangkan disebut dengan NOR gate
latch, dengan dua buah output Q dan Q’ yang saling berlawanan serta dua buah
input SET dan RESET. Jika nilai 1 diberikan pada input SET maka kondisi ini
menyebabkan flip flop di set ke 1 (Q=1), jika nilai 1 diberikan pada input
RESET maka kondisi ini menyebabkan flip flop di reset ke 0 (Q=0).
TABEL KEBENARAN
|
|||
SET
|
RESET
|
Q
|
Q’
|
0
|
0
|
Tidak Berubah
|
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
Tidak Tentu
|
·
SET = 0, RESET
= 0 : tidak mempengaruhi keadaan flip flop, flip flop tetap berada pada keadaan
sebelumnya.
·
SET = 1, RESET
= 0 : menghasilkan Q = 1 tanpa memperdulikan keadaan output flip flop
sebelumnya, hal ini disebut mengeset flip flop pada keadaan 1 atau keadaan
tinggi.
·
SET = 0, RESET
= 1 : menghasilkan Q = 0 tanpa memperdulikan keadaan output flip flop
sebelumnya, hal ini disebut mereset flip flop pada keadaan 0 atau keadaan
rendah.
·
SET = 1, RESET
= 1 : keadaan tidak menentu dan seharusnya tidak digunakan.
3) Clock
Clock merupakan suatu pulsa-pulsa periodik yang berbentuk bujur
sangkar, clock digunakan pada flip flop untuk mengubah keadaan pada salah satu
sisi naik atau turun dari pulsa clock. Pulsa clock flip flop akan mengubah keadaan
pada transisi clock yang sesuai dan akan diam antara pulsa-pulsa clock yang
berurutan.
Frekuensi dari pulsa clock ditentukan oleh berapa lama waktu yang
dibutuhkan flip flop dan gate dalam rangkaian untuk memberikan respon terhadap
perubahan yang dikomando oleh pulsa clock.
4) Clocked
SR Flip Flop
Pada clocked SR flip flop akan mengubah keadaan hanya jika suatu
sinyal diberikan kepada clock inputnya melakukan suatu transisi dari 0 ke 1.
Input S dan R mengontrol keadaan flip flop dengan cara yang sama seperti pada
SR flip flop dasar (tanpa clock), tetapi flip flop tidak akan memberikan respon
kepada input sampai terjadinya transisi naik atau pemberian nilai dari pulsa
clock.
Output flip flop tidak akan terpengaruh oleh sisi turun dari pulsa
clock, tingkat S dan R tidak mempunyai pengaruh terhadap flip flop kecuali pada
saat terjadi transisi menuju sisi naik dari pulsa clock. Pada dasarnya input S
dan R merupakan input pengontrol, yang mengontrol ke keadaan output flip flop
apabila terjadi pulsa clock. Input clock adalah trigger (pemicu) yang
sesungguhnya menyebabkan berubahnya keadaan flip flop sesuai dengan tingkat
dari input S dan R.
Rangkaian internal Clocked SR Flip Flop dalam kenyataannya sudah
ada dalam bentuk IC dimana rangkaiannya terdiri dari dua bagian, yaitu:
a)
NAND latch yang
disusun dari NAND-3 dan NAND-4
b)
Rangkaian pulsa
yang disusun dari NAND-1 dan NAND-2
5) Clocked
JK Flip Flop
Input pada J dan K mengontrol keadaan flip flop dengan cara yang
sama seperti input S dan R, kecuali jika keadaan J = K = 1 tidak menghasilkan
output yang tidak menentu, untuk keadaan ini flip flop akan selalu berada dalam
keadaan yang berlawanan. Cara kerja flip flop ini dapat dianalisa dengan cara
sebagai berikut.
a)
Mula-mula semua
input adalah 0 dan output Q = 1
b)
Apabila terjadi
sisi naik dari pulsa clock pertama pada kondisi J = 0 dan K = 1, maka output Q
= 0
c)
Pulsa clock
kedua mendapatkan J = 0 dan K = 0 pada saat transisi sisi naik maka akan
menyebabkan output Q tetap pada kondisi sebelumnya yaitu Q = 0
d)
Pulsa clock
ketiga mendapatkan J = 1 dan K = 0 pada saat transisi sisi naik maka
menyebabkan output Q = 1
e)
Pulsa clock
keempat mendapatkan J = 1 dan K = 1 pada saat melakukan transisi sisi naik maka
menyebabkan flip flop toggle, sehingga output Q berlawanan dari kondisi
sebelumnya Q = 0
6) Clocked
D Flip Flop
D input adalah suatu input pengontrol tunggal yang menentukan
keadaan kerja flip flop. Pada dasarnya output Q akan memasuki keadaan kerja
yang sama dengan yang terdapat pada input D apabila terjadi transisi sisi naik
pada input clock. Setiap terjadi transisi sisi naik dari input clock, output Q
memiliki nilai yang sama pada yang terdapat pada input D, transisi turun dari
input clock tidak memiliki pengaruh.
D flip flop pada prinsipnya digunakan pada transfer data biner. SR
flip flop dan JK flip flop dengan mudah dapat dimodifikasi menjadi D flip flop.
D flip flop juda dapat dibentuk dari NAND gate yang ditambahkan dengan NOT
gate.
D. PENYUSUN
RANGKAIAN MEMORI
Dalam menyusun
rangkaian memori diperlukan bahan bahan yang digunakan untuk merangkai
rangkaian D-Flip Flop yang merupakan rangkaian untuk menyusun 1 bit memori.
Bahan-bahan
tersebut antara lain :
1) Project
Board
Project Board merupakan sejenis papan rangkaian yang umum
digunakan untuk mencoba suatu rangkaian elektronik. Berikut merupakan gambar
dari project board.
Project board memiliki banyak lubang dengan diameter sekitar 0.1
cm. Untuk menggunakan project board tidak perlu menggunakan solder,
penggabungan komponen hanya menggunakan kabel jumper. Kabel yang digunakan
sebagai jumper adalah kabel tunggal.
Pada bagian atas dan bawah, tiap lubang terhubung secara
horisontal, sedangkan bagian tengah terhubung secara vertikal. Bagian atas dan
bawah umumnya digunakan sebagai jalur sumber arus listrik. Bagian tengah
digunakan sebagai tempat untuk memasang komponen yang akan dirangkai. Terkadang
terdapat project board yang bagian atas dan bawahnya terbelah menjadi dua
bagian.
Dalam project board proses merangkai komponen sangat bebas,
tergantung keinginan pengguna begitu juga dengan penggantian komponen ataupun
merubah sambungan antar kaki komponen karena komponen yang akan dihubungkan
hanya perlu memasukkan kaki komponen kedalam lubang project board.
2) Baterai
Baterai merupakan sumber energi dari setiap alat elektronik,
baterai terdiri dari tiga macam komponen yaitu :
a)
Batang karbon
sebagai anoda (kutub positif baterai)
b)
Seng (zn)
sebagai katoda (kutub negatif baterai)
c)
Pasta sebagai
elektrolit (penghantar)
Dalam hubungan
baterai dengan produk elektronik, baterai yang banyak digunakan adalah jenis
baterai rumah tangga. Baterai dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :
a)
Baterai primer
yaitu baterai yang hanya digunakan satu kali dan setelah habis tidak dapat
diisi ulang.
b)
Baterai
sekunder yaitu baterai yang bisa digunakan berkali-kali dengan mengisi kembali
muatannya, apabila telah habis energinya setelah dipakai.
Baterai terdiri
dari beberapa sel listrik, sel listrik tersebut menjadi penyimpan energi
listrik dalam bentuk energi kimia. Sel baterai terdiri dari
elektroda-elektroda. Elektroda negatif disebut katoda, yang berfungsi sebagai
pemberi elektron. Elektroda positif disebut anoda yang berfungsi sebagai
penerima elektron. Antara anoda dan katoda akan mengalir arus yaitu dari kutub
positif (anoda) ke kutub negatif (katoda), sedangkan elektron akan mengalir
dari katoda menuju anoda.
Dalam rangkaian
memori sederhana, baterai akan digunakan sebagai sumber energi tang akan
memberi nilai masukan dalam rangkaian D-Flip Flop.
3) IC
IC merupakan suatu media yang berisi berbagai macam komponen
elektronika yang terintegrasi dan terhubung satu dengan yang lainnya sedemikian
rupa untuk melaksanakan suatu fungsi tertentu. IC yang digunakan untuk
merangkai rangkaian memori adalah IC tipe 7404 sebagai gerbang NOT dan IC tipe
7400 sebagai gerbang NAND.
IC tipe 7404 berbeda dengan IC yang lain karena hanya memiliki 1
input dan 1 output, sehingga dalam IC terdapat 6 gerbang NOT dengan 6 input dan
6 output. Gerbang logika dalam IC 7404 berfungsi sebagai inverter dari input,
jika input bernilai 0 maka outputnya akan bernilai 1 dan jika input bernilai 1
maka outputnya bernilai 0.
Berikut gambaran IC 7404 :
IC tipe 7400 memiliki 2 input dan 1 output, gerbang logika NAND
dalam IC 7400 menghendaki semua inputnya bernilai 0 (terhubung dengan ground)
atau salah satunya bernilai 1 agar menghasilkan output yang bernilai 1.
Sebaliknya jika semua input bernilai 1 maka outputnya bernilai 0, hal ini
merupakan kebalikan dari operasi gerbang AND.
Berikut gambaran IC 7400 :
4) Resistor
Resistor merupakan komponen dasar elektronika yang selalu
digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena berfungsi sebagai pengatur
atau untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan resistor
arus listrik dapat didistribusikan sesuai kebutuhan.
Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari karbon, satuan
resistensi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω
(Omega). Resistor biasanya menggunakan kode warna sebagai petunjuk besaran nilai resistensi, berikut gambaran
resistor beserta kode warnanya :
Besaran resistensi suatu resistor dibaca dari posisi cincin yang
paling depan ke arah cincin toleransi, posisi cincin toleransi berada pada
badan resistor yang paling pojok atau dengan lebar yang paling menonjol,
sedangkan posisi cincin paling depan agak sedikit kedalam.
Dalam rangkaian memori yang akan dibuat, resistor yang dipakai
adalah resistor yang memiliki nilai resistensi 1 ohm.
5) LED
LED merupakan singkatan dari Light Emitting Diode, LED merupakan
komponen elektronik yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang
mampu memancarkan cahaya. Macam-macam LED adalah
Karena LED merupakan salah satu jenis dioda maka LED memiliki 2
kutub yaitu anoda dan katoda, dalam hal ini LED akan menyala bila ada arus
listrik mengalir dari anoda menuju katoda. Pemasangan kutub LED tidak boleh
terbalik, LED memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang
dihasilkan, semakin tinggi arus yang mengalir maka semakin terang cahaya yang
dihasilkan. Namun perlu diperhatikan bahwa besarnya arus yang diperbolehkan 10mA-20mA
dan pada tegangan 1,6 V-3,5 Vmenurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila
arus yang mengalir lebih dari 20mA maka LED akan terbakar, untuk menjaga agar
LED tidak terbakar perlu digunakan resistor sebagai penghambat arus. Dalam
rangkaian memori yang akan dibuat LED yang akan dipakai adalah LED warna hijau
untuk output Q dan LED merah untuk output Q’.
6) Saklar
/ Switch
Saklar digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik
yang dilakukan secara langsung oleh orang yang mengoperasikan. Dengan kata lain
pengoperasian dilakukan langsung oleh manusia dan tidak menggunakan alat bantu
sehingga dapat juga disebut saklar mekanis.
Jenis saklar yang digunakan adalah jenis push button, push button
merupakan jenis saklar yang banyak digunakan dalam rangkaian pengendali dan
pengaturan. 2 saklar akan digunakan pada rangkaian memori yang akan dibuat, 1
saklar untuk clock dan satu untuk input D.
7) Kabel
Jumper
Kabel jumper merupakan kabel penghubung yang digunakan untuk
menyambung rangkaian, karena dalam rangkaian membutuhkan jumper untuk
menyambung dari satu lubang ke lubang lain pada project board. Kabel jumper
yang dipakai adalah kabel jumper yang berjenis kabel tunggal.
E. PERAKITAN RANGKAIAN
MEMORI
Dalam perakitan memori akan digunakan
rangkaian Clocked D Flip Flop, hal ini dikarenakan karena clocked D flop flop
memiliki input tungggal yaitu input D. Clock akan digunakan sebagai input pulsa
bernilai 1 atau 0 yang akan memicu input D. Clocked D Flip Flop yang akan
digunakan menggunakan satu NOT gate dan empat NAND gate, berikut rangkaian gate
dari Clocked D Flip Flop:
Berikut gambar simulasi menggunakan
IC :
Proses perakitan yang pertama adalah
menyiapkan project board, kemudian buat jalur arus listrik untuk dihubungkan
dengan baterai, bagian atas dihubungkan sisi anoda (positif) baterai dan bagian
bawah dihubungkan sisi katoda (negatif) baterai. Hubungkan juga sisi kanan
dengan sisi kiri dari jalur positif dan jalur negatif, karena pada project
board sisi kanan dan kiri dari jalur horisontal bagian atas dan bawah terbelah.
+
|
Penghubung Jalur Positif
|
Penghubung Jalur Negatif
|
-A
|
Proses Kedua adalah memasang IC tipe
7404 sebagai gerbang NOT dan IC tipe 7400 sebagai gerbang NAND. IC diletakkan
di bagian tengah dari project board secara berjajar. Hubungkan bagian VCC dari
IC dengan jalur positif di bagian atas project board dan bagian ground dengan
jalur negatif di bagian bawah project board.
+
|
GROUND
|
GROUND
|
-A
|
IC NOT
|
IC NAND
|
VCC
|
VCC
|
Proses ketiga adalah membuat jalur
rangkaian menggunakan kabel jumper, hubungkan IC NOT dan NAND sesuai jalur
rangkaian Clocked D Flip Flop.
+
|
-A
|
Jalur Output Q dan Q’
|
Jalur Input Clock dan D
|
Proses
keempat adalah memasang saklar clock dan input D, dan 2 LED, pasangkan saklar
pertama sebagai Clock pada bagian paling
kiri sebagai input langsung menuju IC NAND, kemudian pasangkan saklar kedua
sebagai input D di sebelah kanan saklar pertama sebagai input langsung menuju
IC NOT dan IC NAND. LED dipasang sesuai jalur rangkaian output dari rangkaian
Clocked D Flip Flop, kaki positif LED dihubungkan resistor berkapasitas 1 ohm terlebih
dahulu kemudian dihubungkan dengan
output rangkaian sedangkan kaki negatif dihubungkan dengan ground, LED hijau
dipasang sebelah kanan dari IC NAND, LED hijau sebagai output Q. Sedangkan LED
merah di pasang sebelah kanan dari LED hijau, LED merah sebagai output Q’.
+
|
-A
|
Resistor 1 ohm
|
LED Hijau (Output Q)
|
LED Merah (Output Q’)
|
Penghubung Kaki Negatif LED dengan Ground
|
Saklar Clock
|
Saklar Input D
|
Penghubung Saklar Dengan Ground, Karena
Tanpa Saklar Input Sudah Bernilai 1.
|
Karena
dalam aplikasinya rangkaian memori sudah memiliki input bernilai 1, maka untuk
membuat nilai input dari clock dan input D bernilai 0, saklar dihubungkan
dengan ground.
F. ANALISA
RANGKAIAN MEMORI
Rangkaian
memori yang telah dibuat dapat dianalisa menggunakan tabel kebenaran, berikut
merupakan tabel kebenaran dari rangkaian memori yang telah dibuat.
TABEL KEBENARAN
|
|||||
D
|
CLOCK
|
Q
|
Q’
|
||
0
|
1
|
0
|
1
|
||
0
|
0
|
0
|
|
||
1
|
1
|
1
|
0
|
||
1
|
0
|
1
|
0
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar