Sabtu, 21 Juni 2014

Hub dan Switch



A.    HUB VS SWITCH

1.      Pengertian HUB

HUB adalah alat penghubung antar komputer, semua komunikasi yang terjadi akan dilewatkan melalui Hub, Hub digunakan oleh sebuah bentuk jaringan yang sederhana (misalnya : hanya digunakan untuk menyambungkan beberapa komputer dalam satu grup IP lokal), ketika terdapat satu paket yang masuk ke dalam port di Hub, maka akn tersalin ke port yang lainnya di port yang sama dan semua komputer yang tersambung di Hub yang sama dapat membaca paket tersebut
2.      Fungsi HUB
Hub berfungsi sebagai central connection point, yaitu untuk menerima sinyal dari satu komputer dan mentransmisikannya ke computer yang lain. Sebuah Hub bisa active atau passive. Active Hub bertindak sebagai repeater yaitu meregenerasi dan mengirimkan sinyal yang diperkuat, sedangkan Passive Hub bertindak untuk membagi atau memisahkan sinyal yang masuk untuk ditrasmisikan ke seluruh network.
Fungsi tambahan selain sebagai connection point adalah :
a.       Memfasilitasi penghilangan atau penambahan workstation.
b.      Menambah jarak network ( fungsi sebagai repeater ).
c.       Menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda ( Ethernet, Toket ring, FDDI ).
d.      Menawarkan feature yang fault tolerance ( Isolasi Kerusakan ).
e.       Memberikan management yang tersentralisasi ( koleksi informasi, diagnostic).
3.         Pengertian SWITCH
SWITCH adalah alat yang berfungsi untuk menyaring dan melewatkan (memberi ijin untuk lewat) paket yang ada di sebuah LAN. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-and-forward. Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan ke segmen tujuan. Switch store-and-forward, menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Waktu yang diperlukan untuk memeriksa satu paket memakan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tak mengganggu jaringan. Dengan teknologi terbaru, kecepatan switch store-and-forward ditingkatkan sehingga mendekati kecepatan switch cut-through. Juga terdapat switch hibrid yang menggabungkan arsitektur cut-through dan store-and-forward.
Switch terbagi dalam 2 tipe utama: switch layer-2 dan layer-3. Switch layer-2 beroperasi pada layer data-link model OSI dan berdsarkan terknologi bridging. Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan pada alamat MAC. Switch layer-2 dapat digunakan untuk memecah jaringan yang sedang berjalan ke dalam collision domain yang lebih kecil untuk meningkatkan unjuk kerja. Switch layer-3 beroperasi pada layer-3 dari model OSI dasar teknologi routing. Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat jaringan. Switch-switch ini dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda di dalam suatu internetwork. switch layer-3 kadang-kadang di sebut Switch routing atau switch multilayer.
4.      Fungsi SWITCH
Switch berfungsi untuk menghubungkan beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
5.      Perbedaan HUB dengan SWITCH
Saat ini hub sudah banyak ditinggalkan dan diganti dengan switch. Alasan penggantian ini biasanya adalah karena hub mempunyai kecepatan transfer data yang lebih lambat daripada switch. Hub dan switch mempunyai kecepatan transfer data sampai dengan 100 Mbps bahkan switch sudah dikembangkan sampai kecepatan 1 Gbps.
Berikut perbedaan Hub dengan Switch

HUB
Switch
Kecepatan
10 Mbps
10/100 Mbps
Metode Pengiriman
Selalu broadcast, jadi semua perangkat yang dipasang ke hub akan selalu mendapatkan data terus. Jika sudah diterima oleh perangkat akan dicek apakah data  yang diterima sesuai tujuannya apa tidak, jika tidak maka perangkat yang bukan tujuannya akan menghapus data ini, dan yang menerima data hanya yang benar saja.
Hanya sekali broadcast, dan itu juga bukan data kita yang di broadcast tetapi mencari port tujuan. Jadi pengiriman data hanya dilakukan ke port tujuan.
CAM Table (Content Addressable Memory)
Tidak mempunyai CAM Table
Mempunyai CAM Table, Switch awalnya membaca MAC Address, apakah MAC Address sudah ada di CAM Table apa belum, jika belum ada di CAM Table maka switch melakukan broadcast ke semua port yang aktif, jika ada port yang me-reply maka akan di simpan di CAM Table.
Kemampuan Transfer Data
Half duplex, artinya hanya dapat mengirim atau menerima data pada suatu waktu tertentu.
Full duplex, artinya mampu menerima dan mengirimkan data pada saat yang bersamaan.
Keamanan
Tidak aman, karena hub selalu broadcast . Jadi kita bisa pasang suatu software agar kita membaca data meskipun kita tidak berhak.
Lebih aman dari Hub, karena data tidak dikirim secara broadcast, hanya kepada port yang dituju.
Layer OSI
Bekerja di layer 1 / Physical
Bekerja di layer 2 / Data Link, karena switch bisa baca MAC Address.
MAC Address
Tidak membaca MAC Address
Membaca MAC Address
VPN
Tidak membuat virtual sirkuit
Membuat virtual sirkuit, pada masing-masing port switch bisa dibuat VLAN tersendiri.
Collision
Sering terjadi collision, karena imbas jalur receive dan transmit dipakai secara bersamaan(half duplex)
Tidak terjadi collision, receive dan transmit beda jalur(full duplex)
Bandwidth
Dishare, Jadi ketika hanya satu PC yang menggunakan, akan mendapat akses bandwith yang maksimum yang tersedia. Namun, jika beberapa PC beroperasi atau di gunakan pada jaringan tersebut, maka bandwidth akan dibagi kepada semua PC, sehingga akan menurunkan kinerja jaringan
Tidak dishare, Jadi berapapun jumlah computer yang terhubung, pengguna akan selalu memiliki bandwidth penuh.

Kesimpulan Perbedaan Hub dan Switch adalah bahwa switch lebih baik daripada hub baik secara perbandingan konseptual maupun secara prinsip kerjanya dan transfer data switch lebih cepat daripada hub karena switch langsung mengirim paket data ke komputer tujuan, tidak mengirim ke seluruh port yang ada (broadcast) sehingga bandwidth yang ada pada switch dapat digunakan secara penuh.
B.     ROUTER VS BRIDGE
1.       Pengertian ROUTER
Router adalah alat yang digunakan untuk mengantarkan paket data dalam jaringan, Router dapat digunakan jika tersambung dengan dua atau lebih jaringan yang berbeda. Router berada di sisi gateway sebuah tempat dimana dua jaringan LAN atau lebih untuk disambungkan. Router menggunakan HEADERS dan daftar tabel pengantar untuk menentukan posisi yang terbaik untuk mengantarkan sebuah paket jaringan dan juga menggunakan protokol seperti ICMP atau HTTP untuk berkomunikasi dengan LAN lainnya dengan konfigurasi terbaik untuk jalur antar dua host manapun.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
2.       Fungsi ROUTER
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
3.       Jenis ROUTER
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yaitu:
a.         Static Router (Router Statis)
Static Router adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
b.        Dynamic Router (Router Dinamis)
Dynamic Router adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
4.        Pengertian BRIDGE
Bridge adalah alat yang digunakan pada suatu jaringan yang berfungsi untuk memisahkan sebuah jaringan yang luas menjadi segment yang lebih kecil. bridge membaca alamat MAC (media access control0 dari setiap paket data yang diterima yang kemudian akan mempelajari dridging table untuk memutuskan apa yang akan dikerjakan bridge selanjutnya pada paket data tersebut, apakah diteruskan atau di abaikan. jika switch menpunyai domein collision sendiri-sendiri disetiap portnya, begitu juga dengan bridge memiliki domain collision ttetepi ia juga dapat membaginya dari sebuah domain collision yang besar menjadi yang lebih kecil, dah bridge hanya akan melewatkan paket data antar segment - segment jika hanya segment itu sangat diperlukan. Sebuah Bridge bekerja pada data link layer OSI.
5.       Fungsi BRIDGE
Bridge berfungsi sebagai pembuat sinyal yang kemudian ditrasmisikan oleh pengirim, tetapi tidak melakukan konversi terhadap protokol.
6.       Jenis BRIDGE
Terdapat tiga jenis Bridge, yaitu:
a.         Bridge Lokal
Adalah sebuah Bridge yang dapat menghubungkan segmen – segmen jaringan lokal.
b.        Bridge Remote
Bridge Remote dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat WAN (Wide Area Network).
c.         Bridge Nirkabel
Adalah sebuah Bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dengan jaringan LAN nirkabel.
7.       Perbedaan ROUTER dengan BRIDGE
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.
Berikut perbedaan Router dengan Bridge

Router
Bridge
Fungsi
Menghubungkan dua
atau lebih network yang berbeda, baik secara lokal ataupun melalui WAN
Menghubungkan / menggabungkan dua atau lebih LAN yang sejenis. sehingga dapat memiliki satu LAN yang jauh lebih besar dari ketentuan konfigurasi LAN tanpa Bridge.
Layer OSI
Bekerja pada layer 2 / Data Link
Bekerja pada layer 3 / Network
Pengalamatan
Skema pengalamatan menggunakan IP Addres
Skema pengalamatan menggunakan MAC Address
Pemilihan Rute
Dapat memilih jalur/rute yang terbaik untuk transportasi data. Bila memang ada beberapa jalan untuk mencapai tujuan atau bila salah satu jalan ke tempat tujuan terputus karena sesuatu hal
Tidak dapat menentukan jalur mana yang paling efisien untuk mentransmisikan data
Routing Table
Mempunyai routing tabel yang disimpan dalam memorynya untuk membuat keputusan tentang kemana dan bagaimana paket dikirimkan.
Tidak mempunyai routing table

Tidak ada komentar:

Posting Komentar